Kisah Rasulullah SAW dan Burung Merpati

Kemuliaan burung merpati ini bukan hanya kebetulan, tapi ada kisah bersejarah yang mengiringinya. Salah satu peristiwa yang menggambarkan kemuliaan burung merpati adalah ketika Rasulullah SAW bersembunyi di Gua Tsur (bukan Gua Hira) untuk menghindar dari kejaran kaum Quraisy yang ingin menangkapnya. Saat itu, dengan izin Allah SWT, sepasang burung merpati datang dan bertelur di pintu gua, bersama laba-laba yang membuat sarangnya.

Keajaiban ini merupakan salah satu bentuk perlindungan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, sehingga kaum Quraisy yang mengejar beliau tidak menyadari bahwa beliau tengah bersembunyi di dalam gua. Mereka melihat sarang laba-laba dan telur burung merpati di pintu gua, sehingga berpikir bahwa tidak mungkin ada orang yang masuk ke dalam gua tersebut.

Tanda Kemuliaan Burung Merpati di Mekkah

Keberadaan burung merpati di sekitar Mekkah menjadi simbol penting dari karomah Allah SWT. Burung ini dimuliakan oleh Allah, dan memberikan makan atau kebahagiaan kepada burung merpati juga menjadi tanda keutamaan bagi seseorang. Dalam ajaran Islam, memberikan makanan kepada makhluk Allah, termasuk burung merpati, adalah amal baik yang mendapatkan pahala.

Banyak jamaah yang percaya bahwa menjaga dan memuliakan burung merpati di Mekkah adalah salah satu cara mendapatkan keberkahan. Tak heran jika kita sering melihat jamaah dan penduduk setempat dengan senang hati memberi makan burung-burung ini, sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap makhluk ciptaan Allah SWT.

Keberadaan burung merpati di Mekkah bukanlah hal biasa. Mereka memiliki makna spiritual yang mendalam dan menjadi simbol perlindungan serta kemuliaan yang diberikan Allah SWT. Kisah burung merpati yang bertelur di Gua Tsur ketika Rasulullah SAW bersembunyi, menjadi pengingat betapa Allah melindungi hamba-Nya dengan cara-cara yang tak terduga.