Azan adalah panggilan suci yang mengingatkan umat Muslim tentang waktu shalat. Namun, tahukah Anda bagaimana azan pertama kali disyariatkan? Kisahnya berawal dari keinginan Nabi Muhammad SAW untuk menemukan cara yang efektif dalam memberitahukan waktu shalat kepada para sahabatnya.
Mimpi Abdullah bin Zaid
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang mencari cara yang tepat untuk menandakan masuknya waktu shalat, tetapi belum menemukan metode yang pasti. Hingga suatu hari, seorang sahabat, Abdullah bin Zaid, datang kepada Nabi Muhammad SAW dan menceritakan mimpinya. Dalam mimpi tersebut, ia mendengar kalimat-kalimat panggilan untuk shalat yang sangat indah. Nabi Muhammad SAW kemudian meminta Abdullah bin Zaid untuk mengajari Bilal bin Rabah bagaimana cara melafalkan kalimat-kalimat tersebut sebagai azan.
Bilal bin Rabah, sahabat setia Nabi Muhammad SAW yang memiliki suara merdu, kemudian mengumandangkan azan untuk pertama kalinya. Suara azan yang dilantunkan oleh Bilal menggema dan menyentuh hati kaum Muslimin. Saat azan dikumandangkan, Umar bin Khattab yang berada di rumahnya mendengar suara tersebut dan langsung menemui Nabi Muhammad SAW. Umar pun menceritakan bahwa ia juga pernah bermimpi hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid tentang azan sebagai tanda waktu shalat.
Dengan kejadian tersebut, azan pun disyariatkan dan menjadi tanda resmi masuknya waktu shalat. Dari saat itulah, hingga kini, azan menjadi panggilan suci yang kita dengar di seluruh dunia sebagai penanda waktu shalat.
Masya Allah Tabarakallah, mendengar suara azan dapat menenangkan hati, menghadirkan perasaan nyaman, dan mengingatkan umat Muslim untuk segera memenuhi panggilan-Nya. Azan tidak hanya sekadar panggilan untuk beribadah, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan budaya umat Islam.
Azan adalah panggilan abadi yang mengajak setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Terpercaya, Amanah, Allahu Akbar
Informasi dan Pendaftaran Haji/Umroh
0822 – 2706 – 5441