Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 197 yang artinya:

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”

Berdasarkan ayat tersebut, bulan-bulan yang dimaksud dalam pelaksanaan haji adalah bulan-bulan yang dikenali sebagai bulan-bulan haji dalam kalender Islam. Berikut adalah bulan-bulan tersebut:

1. Syawal: Bulan pertama setelah bulan Ramadan. Meskipun bukan bulan utama pelaksanaan haji, beberapa umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah umrah dapat melakukannya di bulan Syawal, namun ibadah haji lebih dianjurkan dilakukan di bulan-bulan haji utama.

2. Dzulqa’dah: Bulan kedua sebelum pelaksanaan haji. Ini adalah bulan persiapan untuk memasuki masa pelaksanaan ibadah haji. Pada bulan ini, calon jamaah haji mulai mempersiapkan diri baik secara fisik maupun spiritual untuk pelaksanaan ibadah yang lebih besar.

3. Dzulhijjah: Bulan ketiga dan bulan yang paling utama untuk melaksanakan haji. Ibadah haji dilakukan pada tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah. Bulan ini merupakan waktu puncak pelaksanaan ibadah haji, di mana seluruh rangkaian ibadah seperti tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah dilaksanakan.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji. Selalu perhatikan petunjuk dan tata cara yang benar untuk memperoleh haji yang mabrur.